Senin, 02 Mei 2011

JAUH PANGGANG DARI ARANG
(POTRET PENDIDIKAN INDONESIA)


Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,  pada Pasal 3)
            Jauh Panggang dari Arang. Ya, itulah peribahasa yang lebih halus jika dibandingkan dengan Punguk Merindukan Bulan apabila kita harus menoleh pada wajah suram Pendidikan Indonesia. Betapa luhurnya cita-cita Bangsa Indonesia tentang Pendidikan, namun tidak diimbangi dengan usaha dan kesadaran segenap elemen bangsa untuk menjadikan Pendidikan sebagai salah satu Komponen pembentuk peradaban khususnya adalah para pemegang Amanah Rakyat (baca: Pemerintah). Kalaupun ada usaha dan kesadaran, itupun hanya sampai dilisan saja ketika mengobaral Janji di Panggung Kampanye.

            Seolah makna mendalam dari Peribahasa Punguk merindukan Bulan begitu nyata apabila berbicara mengenai Pendidikan Indonesia, bukan berarti bernada Pesimis. Tetapi inilah realita yang ada karena memang terjadi Disparitas yang begitu jauh antara Harapan dari Pendidikan Nasional yang diamanahkan dalam UUD 1945 dan UU No 23 tahun 2003 dengan realita yang terjadi di Indonesia.

             Pendidikan Nasional berfungsi dan diharapakan mencetak Pribadi-pribadi bangsa Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak Mulia, Berilmu, cakap, Kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab guna membangun peradaban bangsa yang bermartabat. Hal ini termaktub pada Pasal 3 UU No 20 Tahun 2003 pada Bab II mengenai Dasar, Fungsi dan Tujuan Pendidikan Indonesia.

            Lalu timbullah pertanyaan, bagaimana mungkin pendidikan Indonesia dapat mencetak Pribadi-pribadi Unggul tersebut jika Porsi Pelajaran Pendidikan Agama hanya 2 jam pelajaran setiap minggunya ? Kondisi ini diperburuk dengan adanya usaha Sekulerasi antara Kehidupan seorang Individu dengan Agamanya diberbagai bidang kehidupan. Padahal, keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia hanya dapat diperoleh oleh seseorang ketika bersandar pada Agama. Adalah Angan-angan belaka jika ingin memperoleh Pribadi Unggul namun Sistem Pendidikan Itu sendiri tidak mendukung apa-apa yang telah diharapkan atau dicita-citakan.

            Tanda Tanya berikutnya adalah, bagaimana mungkin Pendidikan Indonesia dapat mencetak pribadi-pribadi Berilmu apabila untuk mengenyam pendidikan saja begitu mahal harganya ? mengapa di Negeri yang kaya ini harga untuk memperoleh Ilmu begitu mahalnya ? padahal pasal 31 Amandemen UUD 1945 Ayat (1) menyatakan, "Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan", dan Ayat (2) "Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya".

            Sangat jelas sekali bahwa pemerintah memiliki tanggungan untuk dapat membiayai rakyatnya untuk mendapatkan Pendidikan dan berpeluang besar menjadi Pribadi Berilmu. Lagi-lagi Jauh Panggang dari Arang. Sistem yang berlaku adalah Pendidikan hanya untuk Si Kaya saja.

Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun (Pasal 11 ayat 2 dari UU No 20 tahun 2003 mengenai Hak dan Kewajiban Pemerintah dan Pemerintah Daerah)

Tetapi ironisnya adalah anak-anak usia 7-15 tahun masih ada yang berkeliaran di kolong-kolong jembatan, Terminal-terminal dan Pasar-pasar pada waktu jam pelajaran sekolah berlangsung, bukan karena mereka bolos sekolah tetapi karena mereka tidak sanggup untuk sekolah karena biaya sekolah yang tingginya selangit.

Kepada para pemegang amanah rakyat, resapilah kata-kata ini. Ini hanyalah bentuk kecil  Pemberontakan Intelektual yang berlandaskan moral dari seorang anak bangsa dan akan terus bersuara sampai peradaban kembali cerah. Tunaikan apa-apa yang harus kalian tunaikan, karena bukan tidak mungkin rakyat mengambil haknya dengan caranya sendiri.

Sudah saatnya mulai menyadari dan menaruh mahkota diatas pendidikan untuk menuju peradaban yang bermartabat dan cerah.

HIDUP MAHASISWA !!!
            HIDUP RAKYAT INDONESIA !!!
http://jeehad13.multiply.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

follow me

ip detected

IP

Pengikut

Tukeran Link Yuk ^_^

sms gratis

buku tamu

Template courtesy of Welcome To Ubuntu. Want this Blogger template? Get it here!

Ubuntu LogoGet Ubuntu
Ubuntu LogoUbuntu Forums
Foxkeh banners for Firefox 2
Get Thunderbird!
OpenOffice.org Logo